Minggu, 01 April 2018

METODE PENELITIAN TEKNIK INFORMATIKA

JENIS JENIS PENELITIAN BERDASARKAN FUNGSI
1.      PENELITIAN DASAR
      disebut juga penelitian murni atau penelitian pokok, diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya dengan kepentingan praktik. Penelitian ini memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan dan pengujian teori-teori. Bertolak dari suatu teori, penelitian dasar diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan dan memprediksi fenomena-fenomena alam dan social. Tujuan penelitian dasar adalah menambah pengetahuan kita dengan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah, dan meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah.
2.     
      PENELITIAN TERAPAN
penelitian ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah, mengetahui hubungan empiris dan analitis dalam bidang-bidang tertentu. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan yang bersifat umum, bukan rekomendasi yang merupakan tindakan langsung. Penelitian ini difokuskan pada pengetahuan teoritis dan praktis dalam bidang tertentu, bukan pengetahuan yang bersifat universal. Penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan praktik baru serta mendorong pengembangan metodologi.

3.      PENELITIAN EVALUASI
penelitian evaluatif difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga. Penelitian ini dapat menilai manfaat atau kegunaan, sumbangan dan kelayakan dari suatu kegiatan dalam satu unit. Pelaksanaan penelitian evaluative membutuhkan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa praktis sesuai dengan situasi yang diteliti, tetapi juga focus pada segi-segi yang berarti bagi para penentu kebijakan. Hasil penelitian evaluative kurang bersifat generalisasi, sebab evaluasi lebih terkait dengan kegiatan yang berlangsung dalam unit tersebut.

JENIS PENELITIAN BERDASARKAN TUJUAN
1.      PENELITIAN DESKRIPTIP
Penelitian deskriptif adalah  penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal  lain-lain yang sudah disebutkan yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti hanya melaporkan saja apa yang terjadi pada objek peneliti, tanpa memanipulasinya, dan membentuk laporan penelitian. Penelitian deskriptif ada lima jenis, diantaranya:


     Penelitian korelasi atau penelitian hubungan
Adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa melakukan perubahan atau manipulasi. Dibedakan menjadi korelasi sejajar dan korelasi sebab akibat.
     Penelitian komparasi
Yaitu penelitian yang mengadakan perbandingan kondisi yang ada di dua tempat. Penelitian ini ada nilai kemanfaatannya apabila dibandingkan menunjukkan variabel yang dinamis.
     Penelitian Penelusuran
Penelitian penelusuran yaitu penelitian dengan mencermati hal-hal di masa lalu dan apa akibat dari masa lalu tersebut terhadap masa kini.
     Penelitian Evaluasi
Penelitian evaluasi diadakan untuk menjawab segala problema dari program-program yang berhubungan dengan masyarakat. Penelitian ini lebih difokuskan pada satu hal dan cenderung diterapkan pada program-program sosial tertentu, sehingga tidak dapat digeneralisasikan pata setting lain. Tujuan umum untuk menguji suatu rangkaian atau peristiwa.


2.      PENELITIAN PREDIKTIF
Penelitian prediktif (predictive research) ditujukan untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Dapat dilakukan melalui studi kecenderungan dengan melihat perkembangan melalui jangka waktu tertentu, pada saat ini atau pada saat yang lalu dapat dilihat kecenderungannya pada masa yang akan datang.

3.      PENELITIAN EKSPLANTORI
adalah penelitian bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya.
Penelitian eksploratori bersifat mendasar dan bertujuan untuk memperoleh keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang belum diketahui. Karena bersifat mendasar, penelitian ini disebut penjelajahan (eksploration). Penelitian eksploratori dilakukan apabila peneliti belum memperoleh data awal sehingga belum mempunyai gambaran sama sekali mengenai hal yang akan diteliti. Penelitian eksploratori tidak memerlukan hipotesis atau teori tertentu. Peneliti hanya menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai penuntun untuk memperoleh data primer berupa keterangan, informasi, sebagai data awal yang diperlukan.
Penelitian eksplanatori atau eksplanatif bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih gejala atau variabel. Penelitian ini bertitik pada pertanyaan dasar “mengapa”. Orang sering tidak puas hanya sekadar mengetahui apa yang terjadi, bagaimana terjadinya, tetapi juga ingin mengetahui mengapa terjadi. Kita ingin menjelaskan sebab terjadinya suatu peristiwa. Untuk itu, perlu diidentifikasi berbagai variabel di luar masalah untuk mengkonfirmasi sebab terjadinya suatu masalah. Oleh karena itu, penelitian penjelasan ini juga disebut sebagai penelitian konfirmatori (Confirmatory research) dan makin dikenal sebagai penelitian korelasional (Correlational research)

4.      PENELITIAN EKSPERIMEN
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan.
Secara umum di dalam pembicaraan penelitian dikenal adanya dua penelitian eksperimen yaitu: eksperimen betul (true experiment) dan eksperimen tidak betul-betul tetapi hanya mirip eksperimen. Itulah sebabnya maka penelitian yang kedua ini dikenal sebagai “penelitian pura-pura” atau quasi experiment. Sebagai ciri-ciri untuk penelitian eksperimen yang dikatakan sebagai eksperimen betul adalah hal-hal yang disebutkan apabila persyaratan­-persyaratan seperti yang dikehendaki dapat terwujud.
Adapun persyaratan dikehendaki adalah sebagai berikut:
1.      Kondisi-kondisi yang ada di sekitar atau yang diperkirakan mempengaruhi subjek yang digunakan untuk eksperimen “seyogianya disingkirkan”, sehingga apabila perlakuan selesai dan ternyata ada perbedaan antara hasil pada kelompok eksperimen dengan kelompok pembanding maka perbedaan hasil ini merupakan akibat dari adanya perlakuan.
2.      Terdapat kelompok yang tidak diberi perlakuan yang difungsikan sebagai pembanding bagi kelompok yang diberi perlakuan. Pada akhir eksperimen, hasil pada kedua kelompok dibandingkan. Perbedaan hasil akan merupakan efek dari pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen.
3.      Sebelum dilaksanakan eksperimen dilakukan kondisi kedua kelompok diusahakan sama sehingga paparan tentang hasil akhir dapat betul-betul merupakan hasil ada dan tidaknya perlakuan.

4.      Apabila penelitian eksperimen dilakukan terhadap orang, diharapkan bahwa anggota kelompok eksperimen maupun kelompok pembanding tidak terpengaruh akan status mereka sehingga hasil eksperimen tidak terkena ­Hawthorne effectl dan atau John Henry effect.


5.      PENELITIAN EX POST FACTO
Yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian meruntut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ex post facto bertujuan untuk melacak kembali, jika dimungkinkan, apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya sesuatu.

Penelitian ex post facto menggunakan variabel bebas atribut yaitu peneliti tidak dapat menentukan responden secara bebas artinya responden tersebut telah ada sebelum penelitian tersebut. Pada judul tersirat faktor -faktor yang mempengaruhi suatu hal yang akan diteliti yang berasal dari sebab permasalahan yang sekarang terjadi.

6.      PENELITIAN PARTISIPATORI
Penelitian Tindakan Partisipatoris sebagai Bagian dari Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan muncul dari gagasan Kurt Lewin sebagai suatu tindakan untuk menanggulangi dinamika sosial masyarakat di Amerika pada tahun 1940-an. Penelitian ini dikembangkan Lewin sebagai suatu cara untuk melakukan sindiran terhadap berkembangnya sistem sosial yang kapitalis. Cita-cita Lewin untuk melakukan perubahan sosial masyarakat kemudian berkembang ke belahan dunia lain, terutama di dataran Eropa, Amerika Latin dan Australia. Stringer (dalam Yustiana, 1999) menyatakan bahwa penelitian tindakan merupakan suatu penelitian yang bersifat kolaboratif dalam melakukan proses penelitian yang sistematis untuk memecahkan permasalahan.

Menurut Lewin (dalam Suharso, Tanpa Tahun: http://staff.uny.ac.id), penelitian tindakan memiliki ciri yang menonjol yaitu  pihak sasaran penelitian mempunyai tanggung jawab terhadap tindakan ke arah perubahan serta mengevaluasi cara/strategi dalam praktik penelitian. Kemmis & Taggart (2007) membagi penelitian tindakan ke dalam beberapa jenis penelitian, di antaranya.

1.  Penelitian Tindakan Partisipatoris
Penelitian tindakan partisipatoris dianggap sebagai alternatif dalam penelitian sosial masyarakat yang sering dikaitkan dengan perubahan sosial. Penelitian ini memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan aspek sosial, ekonomi, dan politik yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Dalam penelitian ini, suatu proyek penelitian dilakukan secara kolaboratif dengan masyarakat, analisis berbasis masalah-masalah sosial masyarakat, dan berorientasi pada tindakan masyarakat  (Kemmis & Taggart, 2007).
2.  Penelitian Tindakan Kritis
Penelitian tindakan kritis dianggap sebagai suatu penelitian yang berkomitmen kuat untuk melakukan analisis sosial dalam tradisi kritis ilmu sosial yaitu dengan mengungkap kelemahan dan ketidak adilan di dalam masyarakat. Penelitian ini juga mengutamakan tindakan untuk memperbaiki keadaan. Oleh karena itu, penelitian ini dianggap sangat mewakili penelitian tindakan pendidikan karena memiliki komitmen untuk memperbaiki keadaan (Kemmis & Taggart, 2007).

3. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas diartikan sebagai suatu studi yang menggunakan interpretasi kualitatif dalam penyelidikan dan pengumpulan data oleh para guru guna melakukan refleksi diri serta melakukan penilaian tentang cara meningkatkan praktik pembelajaran yang dilakukan. Penelitian tindakan kelas dianggap kurang bermanfaat dan tertinggal dari pergerakan pendidikan itu sendiri yang sering menjadi napas sejarah perubahan sosial masyarakat (Kemmis & Taggart, 2007).

7.      PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Menurut Gay (1990) Penelitian Pengembangan adalah suatu usaha untuk mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan bukan untuk menguji teori. Sedangkan Borg and Gall (1983:772) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai berikut:

Educational Research and development (R & D) is a process used to develop and validate educational products. The steps of this process are usually referred to as the R & D cycle, which consists of studying research findings pertinent to the product to be developed, developing the products based on these findings, field testing it in the setting where it will be used eventually, and revising it to correct the deficiencies found in the filed-testing stage. In more rigorous programs of R&D, this cycle is repeated until the field-test data indicate that the product meets its behaviorally defined objectives.

Penelitian Pendidikan dan pengembangan (R & D) adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R & D, yang terdiri dari mempelajari temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan ini, bidang pengujian dalam pengaturan di mana ia akan digunakan akhirnya , dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam program yang lebih ketat dari R & D, siklus ini diulang sampai bidang-data uji menunjukkan bahwa produk tersebut memenuhi tujuan perilaku didefinisikan.

Seals dan Richey (1994) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai suatu pengkajian sistematik terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program, proses dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan efektifitas. Sedangkan Plomp (1999) menambahkan kriteria “dapat menunjukkan nilai tambah” selain ketiga kriteria tersebut.

Van den Akker dan Plomp (1993) mendeskripsikan penelitian pengembangan berdasarkan dua tujuan yakni

o   Pengembangan prototipe produk
o   Perumusan saran-saran metodologis untuk pendesainan dan evaluasi prototipe produk tersebut

JENIS JENIS PENELITIAN
·         Berdasarkan pendekatnya, secara garis besar dibedakan dua macam yaitu: Penelitian KUALITATIF dan KUANTITATIF. Keduanya memiliki asumsi karakteristik dan prosedur penelitian yang berbeda ( sugiono 2005 ).
·         Adapun jenis-jenis penelitian adalah sebagai berikut:

Jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatan
1.      Asumsi tentang realitas
Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realita bersifat tunggal, fixed, stabil, lepas dari kepercayaan dan perasaan-perasaan individual. Realita terdiri atas begian dan unsur yang terpisah satu sama lain dan dapat diukur dengan menggunakan instrumen. Penelitian kualitatif didasari oleh konsep konstruktivisme, yang memilki pandangan bahwa realita bersifat jamak, menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisah. Realita bersifat terbuka, kontekstual, secara sosial meliputi persepsi dan pandangan-pandangan individu dan kolektif, diteliti dengan menggunakan manusia sebagai instrumen.

2.      Tujuan penelitian
Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubngan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan dalam fakta-fakta sosial yang terukur. Penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari perspektif partisipan. Ini diperoleh melalui pangamatan partisipatif dalam kehidupan orang-orang yang menjadi partisipan.

3.      Metode dan proses penelitian
Penelitisn kuantitatif memiliki serangkaian langkah-langkah atau prosedur baku yang menjadi pasangan para peneliti. Penelitian kualitatif menggunakan strategi dan prosedur penelitian yang sangat fleksibel. Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka (emergent design) yang disempurnakan selama pengumpulan data. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup, sudah tersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan.

4.      Kajian khas
Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau korelasional sebagai kajian khasnya (protypical studies) untuk mengurangi kekeliruan, bias, variabel-variabel ekstraneus. Penelitian kualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti, sebagai ciri khasnya. Dalam penelitian kuantitatif bias dan subjektivitas sangat dihindari, sedang dalam penelitian kualitatif hal-hal subjektif termasuk yang diperhitungkan dalam pengumpulan dan analisis data.

5.      Peranan peneliti
Dalam penelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti. Dalam penelitian kualitatif peneliti lebur (immersed) dengan situasi yang diteliti. Peneliti adalah pengumpul data, orang yang ahli dan memilki kesiapan penuh untuk memahami situasi, ia peneliti sekaligus sebagai instrumen. Penelitian kualitatif disebut juga “penelitian subjektif” (disciplined subjectivity) atau “penelitian reflektif” (reflexivity), peneliti melakukan penguji sendiri secara kritis (critical self examination) selama proses penelitian.

6.      Pentingnya konteks dalam penelitian
Penelitian kuantitatif diarahkan pada menemukan generalisasi universal yang bebas dari konteks situasi. Penelitian kualitatif sebaliknya meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang diamati. Seorang peneliti tidak akan dapat memahami kerangka kehidupan dari situasi dimana orang-orang itu berada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fitur baru paytren

BERIKUT INI FITUR-FITUR YANG AKAN SEGERA DI SEMATKAN DALAM APLIKASI PAYTREN SETELAH PERIZINAN E-MONEY DARI BI DI TERBITKAN 1.Fasilitas Lay...